Refleksi Singkat Ulul Albab dalam Tujuan HMI
HMI Komsariat FEKON UHO |
Satu hal yang sangat jelas adalah segala entitas yang mewujud di alam semesta ini kemestiannya memiliki sebuah tujuan. Setiap individu menghindari sesuatu yang tak bertujuan dan menginginkan sesuatu yang memiliki tujuan. Hal ini pun menjadi sangat jelas salah satunya adalah bagi sebuah organisasi, kita akan menolak jika sebuah organisasi tak memiliki sebuah tujuan. Pun demikian dengan kata Ulul Albab dalam tujuan HMI.
Adanya tujuan dalam suatu organisasi menjadikan usaha atau tindakan yang dilakukan, baik kader maupun organisasi, akan menjadi teratur dengan berpijak pada tujuan yang ada. Artinya, dalam segala tindakan yang dilakukan tidak akan pernah keluar dari tujuan tersebut. Satu hal yang kita akui bahwa adanya tujuan seringkali dipengaruhi oleh motivasi, dasar dibentuknya organisasi sehingga akan tergambarkan secara totalitas dalam tindakan yang dilakukan oleh organisasi. Hal ini pula berlaku juga bagi organisasi HMI.
HMI yang menjadikan Islam sebagai asasnya, sumber-sumber nilai, motivasi dan inspirasi yang tergambar dalam tindakan kader-kadernya. Disisi lain HMI dikenal sebagai organisasi mahasiswa yang berfungsi sebagai perkaderan dan perjuangan serta bersifat independen. Maka demikian, setiap kader HMI mesti menjiwai hal-hal tersebut sehingga nampak dalam pola pikir dan tindakannya dalam kehidupan.
HMI
salah satunya adalah berfungsi sebagai organisasi perkaderan maka menjadi
sebuah harapan dengan dilakukannya hal tersebut akan terlahir individu-individu
yang selalu melibatkan akalnya dalam setiap aktivitasnya. Dan HMI pun menjadi
organisasi mahasiswa, sehingga relasi antara perkaderan dan mahasiswa adalah
menjadikan setiap mahasiswa yang terlibat di dalamnya, ia akan menjadi mahasiswa
yang menggunakan akalnya dalam setiap tindakannya. Inilah yang kita kenal
dengan mahasiswa yang ulul albab. Makna yang terkandung dalam ulul albab ini
akan terlihat dari segala sisi aktivitasnya.
Satu hal yang tidak bisa dilupakan adalah bahwa HMI selain organisasi perkaderan, ia juga sebuah organisasi perjuangan. Dengan demikian, maka dalam perjuangan yang dilakukan oleh HMI akan selalu melibatkan akalnya. Ini akan mengantarkan pada sebuah pemahaman bagi kader HMI, apa yang diperjuangkannya adalah suatu kebenaran, sehingga kader HMI akan selalu menghindari hal-hal yang salah atau buruk, sebab ia melibatkan akalnya dalam setiap tindakannya. Ulul Albab akan menjadi dasar dalam melakukan sesuatu.
Pada tingkat tertentu, kita memahami bahwa manusia adalah selain makhluk individu, ia juga adalah makhluk sosial. Dengan demikian, manusia adalah makhluk bi-dimensional. Maka, suatu tahapan yang harus dilakukan oleh kader HMI adalah sebelum melakukan perjuangan di luar dirinya, ia akan melakukan perjuangan pada dirinya sendiri. Artinya, Ulul Albab sebagai dasar dalam tindakan, baik hal-hal yang berkaitan dengan luar diri maupun dalam diri seorang kader. Maka, sebagai konsekuensi dari ini adalah setiap kader HMI akan selalu meningkatkan intelektual, spritual, dan praktiknya.
Setelah persoalan dirinya telah ia selesaikan, barulah ia melangkah pada perjuangan di luar dirinya, yakni berjuang pada wilayah sosial. Sehingga baginya tidak ada dikotomi antara dirinya dan diluar dirinya. Sehingga demikian, berpijak pada Ulul Albab, setiap kader HMI akan terus berjuang untuk menciptakan pola kehidupan yang seimbang dan terpadu. Pemenuhan kebutuhan yang secara zahir maupun batin. Pun tercapainya kebahagian dalam kehidupan ini.
Maka,
menjadikan Ulul Albab sebagai dasar motivasi, inspirasi dan sumber nilai akan
menjadikan suatu tindakan sesuai dengan nilai kemanusiaan. Dengan dasar ulul
albab ini, akan menjadi hal yang paling urgensi. Pun tidak bertentangan antara
makna ulul albab dengan fitrah manusia, sehingga tujuan dari makna ulul albab
adalah mengarahkan kehidupan kader HMI sesuai dengan Fitrahnya.
Oleh : Darmin Bone
Pub: Muza
Posting Komentar untuk " Refleksi Singkat Ulul Albab dalam Tujuan HMI"